Berkunjung ke Kampung Batik Giriloyo



Hai SoBi :D Kemarin tanggal 29 Februari, kami (kelas 9) melakukan kunjungan ke Kampung Batik Giriloyo yang berlokasi di Jl. Giriloyo, Kec. Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kampung Batik Giriloyo merupakan kampung wisata penghasil batik tulis terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta lhooo. Sekarang, tempat ini telah menaungi 12 kelompok batik. Kampung Batik Giriloyo terdiri dari 3 dusun yakni Giriloyo, Cengkehan, dan Karang Kulon. Di tiga dusun ini pekerjaan kalangan wanitanya adalah membatik. 

Kami dipersilakan untuk duduk di pendopo yang ada disana kemudian diberi sambutan oleh ibu pengurus. Kami diberitahu secara singkat tentang sejarah berdirinya Batik Giriloyo, alat-alat apa saja yang diperlukan untuk membatik, kami juga diberitahu tentang berbagai motif batik yang bisa ditemukan disana, mulai dari wahyu tumurun, sri kuncoro, sekar arum, sido asih, sido luhur, dan ragam motif pakem yang lain.

Setelah selesai sambutan, kami diberi kesempatan untuk mencoba membatik. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok yang  Disediakan satu kain besar yang telah diberi motif menggunakan pensil, lalu tinggal ditebalkan menggunakan canting yang sudah diisi dengan malam. Mulailah kami bergantian menebalkan kain hingga selesai (diselesaiin ibu pendampingnya soalnya ga sanggup ☹️🙏)

Karena kami tidak diberi waktu lama, setelah selesai membatik kami berkeliling kemudian meilhat proses pencucian batik yang kemudian dikeringkan. Lalu kami menunggu waktu pulang dengan membeli jajan :D horeeee.

 Belajar di Batik Giriloyo membuat kami mendapat banyak pengetahuan baru dan tentunya menghibur kami ditengah-tengah kesibukan kami sebagai kelas 9. Semoga kedepannya kami bisa mendapat lebih banyak pengetahuan serta pengalaman baru lainnya!!




Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Baksos

Image
Pada hari Sabtu tanggal 30 maret kemarin, aku dan teman-teman melakukan kegiatan baksos di kawasan sekitar Pasar Beringharjo dan Malioboro. sesampainya disana, aku dan teman satu kelompokku langsung berjalan jalan mencari target yang akan kami wawancarai. Setelah beberapa saat, kami mulai kehilangan kesabaran lantaran ditolak beberapa kali oleh orang yang kami ingin wawancara. Akhirnya, kami memutuskan untuk mendatangi ibu yang sedang duduk sendiri sambil membawa barang jualannya. Nama ibunya adalah Bu Warsinah atau yang biasa dipanggil dengan julukan "Mak kembar" oleh orang-orang. Beliau berasal dari Wonosari dan sekarang ngekost di dekat Pasar Beringharjo bersama 3 orang teman pedagang lainnya.  Bu Warsinah telah berjualan selama kurang lebih 15 tahun lamanya. Beliau berjualan untuk menafkahi keluarganya di kampung. Banyak hal telah dilewati beliau selama berjualan tas, mulai dari yang senang sampai sedih beliau rasakan. Kami tidak berbincang lama dengan Bu Warsinah dikaren
Read more

GURUKU

Image
 Beliau adalah Ustadzah Nur, guru yang telah mendampingiku sewaktu SD. Bukan hanya mengajarkan materi, beliau juga mengajarkanku sangat banyak hal. Mulai dari hal-hal kecil hingga ke beberapa pelajaran hidup yang masih ku pegang hingga saat ini. Seperti nama beliau, Nur yang berarti cahaya. Beliau selalu terlihat ceria dan menyenangkan. Sekarang, walaupun kami sudah sangat jarang bertemu, setiap kali ada kesempatan, aku selalu menyempatkan diri untuk bersalaman dan bertukar kabar dengannya.
Read more